Senin, 14 Juni 2010

Goes To Shanghai

Jam 04.00 Morning Call, ½ 5 Koper2 sudah ditaruh di depan kamar, ½ 6 sarapan… Pesan Tiur, tour guide kami.. di malam hari. Esoknya.....
Setelah Checkout dari Hotel di Beijing
 
Wuaaaahm…. jam ½ 6 pagi dengan masiih terkantuk-kantuk, aku, Mbak Ina dan Mbak Pulin keluar kamar hotel untuk check out. Saat memberikan kunci kamar ke reception, tiba-tiba kami dituduh mengambil bantal kamar. Whaaattt??? Aku, Mbak Ina dan Mbak Pulin yang tadinya masih 5 watt jadi 100 watt matanya. Sembarangan, ngapain juga kita ngambil bantal kamar, mending juga ngambil Tivi LCD hotel hehehe… Untungnya pas pertama kali masuk kamar hotel, aku langsung foto2 setiap sudut kamar jadinya tinggal diliatin aja fotonya ke reception. Foto ini jadi alibi bahwa dari awal kami masuk, bantal abu2 yang dimaksud memang tidak ada di kamar kami.
Ternyata di China, pengecekan kamar setelah check out ketat sekali. Walaupun hotel yang kami tempati sudah berkelas bintang 5, tetap saja tidak boleh keluar hotel sebelum pengecekan kamar selesai.
Berkat foto-foto kamar yang kami perlihatkan, reception nya pun minta maaf dan koper-koper kami tidak jadi dibongkar. Kami pun boleh keluar hotel dan naik bus ke bandara Beijing lagi untuk melanjutkan perjalanan ke Shanghai. Hhhh… aya-aya wae…

DAY I
Goes to Shanghai.
Beijing-Shanghai (08.30 – 10.30)
Ketika sampai di Bandara Int'l Shanghai.
 
Ke Shanghai menggunakan penerbangan domestic Shanghai Airlines.
Di China penerbangan domestiknya menggunakan air bus juga lho… Saat dikasih breakfast di pesawat, I have no idea ini makanan apa. Selain rasanya nggak match sama lidahku, juga bingung nyampur makanannya gimana hehe… dasar ndeso. Belum lagi saat gigit rotinya eh, isinya daging… Mulai curiga mode on lagi deh daging apa yaaa…. Ya sudah akhirnya minum aer saja.

Sampai di Shanghai,kami langsung di jemput oleh Tour Guide Shanghai, Chandra. Sama seperti di Beijing, dari Bandara juga kami langsung mulai jalan-jalannya. Ok deh, Lets start our journey in Shanghai.

Downtown Shanghai
Wow…. di Shanghai kerasa sekali Metropolitannya dibanding Beijing. Gedung-Gedung pencakar langit yang modern sangat padat menghiasi kota ini. Semuanya tertata rapih, indah dan bersih. Mungkin mengikuti Feng-Shui semua penataannya kali yah...
Pingin ke Expo...
 
Sama seperti Beijing, di setiap sudut jalan juga penuh dengan taman kota dengan bunga warni warninya yang cantik dan dimana-mana juga terdapat icon expo shanghai 2010. Yup, Expo nya memang sedang berlangsung. Aku dan temen-temen sebenarnya pengen banget ngliat Expo ini. Sayang sekali tidak masuk dalam agenda jalan-jalan kami. Kata Chandra ,Kalau masuk Expo antriannya puanjang bangeet bisa seharian disana, sementara tempat yang akan kami kunjungi sangat banyak, takutnya nanti malah tidak kesampaian. Ok lah kalau begitu.

Kunjungan pertama kami di Shanghai yaitu... Restoran…!! hehehe..
Hmmm... makanannya enak-enak nih
 
Hmmm.. makanan di shanghai lebih testy di banding Beijing. Cocok banget sama lidah orang Indonesia yang senang sama bumbu masakan mmm yummy…. So, kali ini agak brutal pas liat makanan hehe.. Entah karena nggak sarapan di pesawat atau emang doyan, walhasil group meja makan AGIT berhasil menyapu bersih semua makanan di Meja. Tapi Jangan salah ,selama di Beijing meja makan kita yang paling banyak nyisain makanan kok.. Tapi di Shanghai bener-bener cucok sama makanannya, jadinya persaingan merebut makanan di meja bundar pun lebih keras, sekeras kehidupan di Shanghai caelah… hehe.

Masjid di Shanghai
 
Setelah kenyang, nyari mesjid dulu untuk sholat dzuhur. Sampailah kami di Masjid Xiao Tao Yuan.
Tidak seperti di Beijing, masyarakat Shanghai lebih bisa berbahasa inggris dengan baik, jadinya senang bgt bisa ngobrol dengan masyarakat china muslim Shanghai yang sangat ramah di Mesjid ini . Bangunan mesjidnya pun sudah ada kubahnya, hanya saja tempat sembahyang untuk wanitanya teteup di gedung yang berbeda dan agak jauh dari tempat cowok seperti di Beijing.

Next, sudah kenyang dan sudah sholat... Soo....Let's Go Shopping!!

Shopping @Chenghuangmiao

Let's Go Shopping @Chenghuangmiao
 
Shanghai memang surganya Shopping. Tidak terkecuali di Chenghuangmiao juga ramai sekali orang-orang yang shopping. Sebelumnya kami sudah di briefing dulu sama Chandra(Tour Guide Shanghai) bahwa kalo belanja di Chenghuangmiao ke arah yang sebelah kiri saja,lebih murah harganya di banding yang sebelah kanan. Ok, deh.. Let’s go… to the left.. to the left.
Ternyata harga barang di Shanghai lebih mahal sedikit dibanding Beijing. Untuk T-Shirt yang di Beijing bisa dapet seharga 15 Yuan, di Shanghai harganya 16-20 yuan. Tapi belanja di Shanghai lebih enak karena tawar menawar barang sama penjualnya tidak perlu sampai tarik urat seperti di Beijing hehe. Pedagangnya lebih calm… . Jadi waktu untuk belanja pun nggak butuh waktu lama , langsung deal !!

The Bund / Shanghai Tan
@The Bund, depan TV Tower
 
Setelah puas belanja2, kami pun jalan-jalan ke The Bund. Kawasan ini merupakan salah satu tempat wisata yang paling Top di Shanghai. The Bund merupakan salah satu kawasan tertua di Shanghai yang terletak di tepi Sungai Huangpu. Di sini terdapat pelabuhan terbesar dan tertua di Shanghai. Konon, jaman dulu kawasan ini merupakan tempat gangster-gangster ngumpul.
Tepi jalan Zhingshan
 
Sejak abad ke-18, Wilayah The Bund dikembangkan oleh Para penguasa asing yang "menguasai" Shanghai seperti Inggris, Prancis, juga Rusia yang membangun The Bund menjadi pusat perkantoran, bank, dan kantor berita. Karena itulah corak arsitektur gedung-gedung di sini beraneka ragam: dari gaya gothic, baroque, renaisassancen hingga gaya sangat modern berjejer di tepi Jalan Zhingshan, yang panjangnya sekitar satu kilometer.
Menikmati Indahnya TV Tower di tepi sungai Huangpu
 
It so cool man.. Dari tempat aku berdiri saja, aku bisa ngeliat “The Oriental TV tower” yang merupakan tower TV tertinggi di Tiongkok dan tertinggi ke tiga di dunia yang berada di seberang sungai Huangpu, kemudian di sebelah kiriku terlihat gedung2 yang sangat modern gaya Amrik,
@The Bund, another side
 
sedangkan di sebelah kanan bentuk gedung-gedung nya lebih artistic dan eksotik seperti gedung-gedung di Eropa. Malah ada jam besar seperti Bigben di London. Hmmm... tidak heran kalau tempat ini sangat ramai dikunjungi wisatawan asing maupun lokal. Terlebih lg ada Expo, jadi sepertinya wisatawan yang mengikuti Expo juga pada berkunjung ke tempat ini untuk menikmati keindahan kawasan ini yg sangat memukau..


Nanjing Road
Dari The bund, kami ke pusat perbelanjaan nanjing road.
Million Of people @Nanjing Road
 
Tapi berhubung belanjaan rombongan kami sudah seabreg-abreg dari Beijing dan Chenghuangmiao, jadi sudah tidak ada lg barang yang perlu di beli di Nanjing Road. Akhirnya kami hanya melewati saja Nanjing Road yang sedang tumpah ruah dikeruminin million of people yang sedang berburu belanjaan… Gilaaa… rameeee banget. Dari sini, kami pun langsung menuju Restoran lagi untuk makan malam, asyiiiiik! :)

ERA Shanghai Circus World
Ayooo...jalan...masuk ke ERA Show
 
Habis makan malam, kami pun siap-siap menyaksikan ERA Show.
Kata Tiur (Tour Guide), ERA Show lebih keren dari Kungfu Show di Beijing. Ah, jadi penasaran… C’mon Lets go inside…
Alhamdulillah aku dapet tempat duduk paling depan, jadi nggak akan tidur insyaallah :).
Sama seperti nonton kungfu show di red theatre Beijing, nonton ERA Show juga tidak boleh ada kamera, handy camp dan alat recorded lainnya. Pas Show nya mulai.. Waaaowww…. Tak henti-hentinya semua penonton berdecak kagum dan tepuk tangan. Luar biasa…. ERA Show menampilkan akrobatik tradisional china yang dipadu dengan teknologi modern. Sangat kreatif mereka meramunya menjadi suatu penampilan yang membuat penonton terbuai dan kadang-kadang memacu adrenalin. Wooow...Semua penonton termasuk aku tak henti-hentinya berteriak kagum selama mereka perform acrobat yang dipadu dengan ballerina dan juga amazed dengan permainan multimedia, technology, lighting, sound effects yang berelaborasi dengan costume dan original live music yang ditampilkan, sangat memukau... Belum lagi drama nya bisa membawa emosi jiwa penonton… dan akrobatnya bikin jantung dag dig dug der…. waaah bener2 two tumbs up buat Show nya. Keren abis!!… Highly recommend deh nonton ERA Show kalo temen-temen ke Shanghai. Never miss it!

Check in Hotel.
Selesai nonton ERA Show ternyata sudah larut malam. Kami pun ke hotel, istirahat setelah seharian jalan-jalan dan belanja. Pas masuk hotel di Shanghai aku langsung mengambil foto di setiap sudut kamar lagi, buata evident kalau kena Suudzon mengambil barang hotel seperti pengalaman di Beijing kemarin :). Setelah packing semua oleh-oleh di kamar hotel, rebahan di kasur bentar eh..langsung molor…tidur nyenyaak… :).

DAY II

Shanghai Maglev Train
Jam 07.00 pagi rombongan kami Check out dari Howard Johnson Hotel Shanghai. Siap2 ke Bandara Shanghai untuk kembali ke Jakarta. Tetapi ke Bandaranya kali ini tidak menggunakan Bus, tapi menggunakan Maglev Train, yang katanya merupakan kereta yang super duper cepat di dunia.
Lagi nunggu keretanya dateng, foto2 dulu

Maglev train ini sangat canggih, menggunakan teknologin superconducting magnetic levitation (maglev train) yang membuat keretanya melayang setinggi beberapa sentimeter di atas rel nya.
Ini dia keretanya
 
Jadi kereta ini terbang, sama sekali tidak bersentuhan dengan rel nya dan dengan kekuatan magnet bisa meluncur dengan kecepatan sangat tinggi mencapai 300km/hour. Wow.... Semua rombongan pun sudah tidak sabar ingin menaiki kereta tercepat di dunia ini.

Inside Maglev Train
 
Setelah beli tiket kereta, scan barang bawaan seperti di bandara, kami pun masuk ke jalur kereta untuk menungu keretanya. Tidak lama menunggu, kereta nya pun datang. Ketika kereta jalan, rasanya biasa saja tidak goyang-goyang seperti kereta di Indonesia… hehe padahal keretanya sedang melaju luar biasa cepatnya Wuss..Wusss….
Sedang dalam kecepatan 301km/hour
 
Hanya kurang lebih 6-7 menit duduk di kereta, eh sudah sampai aja di bandara… Cepet sekaleee… Padahal jarak tempuh ke Bandara kurang lebih 30 km. Gila cepet bangeeet, sampai nggak berasa naik keretanya… perasaan baru duduk, eh sudah berdiri lagi untuk turun… Turunnya langsung di gedung keberangkatan Bandara lagi. Enak bener orang Shanghai nggak akan telat kena macet nih kalo ke ke Bandara naik ini.

@Bandara Shanghai
In Departure Building... mau Checkin balik ke Jkt
 
Dalam gedung departurenya kok sekilas mirip Bandara Makassar yah.. hehe, cuman lebih gede ajah :). Bersyukur rombongan kami dengan barang2 yang sangat banyak bisa lancar prosesnya di bandara, mulai dari ngelewatin Migration Check point sampai ke ruang tunggu. Deket ruang tunggu ternyata ada banyak toko2 yang menjual barang-barang untuk oleh-oleh juga. Jadinya yang belum puas membeli oleh-oleh buat teman dan sanak saudara, bisa mampir lagi berburu oleh-oleh sambil menunggu boarding. Satu hal yang aku sesalkan, ketika ingin beli boneka kungfu panda eee… udah ada panggilan boarding. Nggak jadi beli deh Hiks2. Semoga bisa ke sini lagi dan beli boneka pandanya next time …
Well, selanjutnya naek ke dalam pesawat Garuda dan siap balik ke Indonesia… Ok, deh…Bye-Bye China…. Begitu banyak pelajaran dan pengaruh positif yang bisa dipetik dari liburan ku ke china kali ini. Belajar dari kerja keras dan solidnya kerjasama orang2 china dan juga daya kreatif mereka yang luar biasa, i-phone 3Gs saja bisa di duplicate sama mereka hehe… Bener-bener nggak ada matinya negeri ini. Wish I will come back here again…

China episode, Out!!

Sabtu, 12 Juni 2010

Cerita dari Beijing

Alhamdulillah... bisa diberi Anugrah sama Allah untuk melihat Negeri China, negeri yang terkenal dengan Rezim Komunisnya. Awalnya reaksiku biasa aja ketika mendapat hadiah LPP berangkat ke China (Thanks to Astragraphia for this award), karena terus terang China tidak pernah masuk dalam Planning agenda jalan-jalanku. Dibenakku dulu, China hanya tempat untuk belanja2 saja, bukan untuk rekreasi menghilangkan penat rutinitas ditambah pemerintahan komunisnya buat aku agak enggan ke sana. Tetapi setelah sampai di Kota Beijing dan Shanghai semua yang aku pikirkan ttg China jadi terbalik 180 derajat. Menarik banget... Banyak tempat-tempat yang awesome yg bisa bikin otak encer lg… dan yang pasti kotanya sooo… beautifull, sangat rapih, bersih dan artistik… Eksotisme budaya kuno hingga modern kerasa di China. Memang tidak salah kalau Rasulullah jg pernah bersabda “Thalabul 'ilmi walau bitstsini” Tuntutlah Ilmu sampai ke negeri China…. Emang nggak ada matinya negeri ini. Ok, lets start the journey…

DAY I
JKT - BEIJING (23.00 WIB – 07.00 Waktu China)
Baru tiba di Bandara Beijing, langsung siap jalan2
 
Fuih nyampe juga di Beijing setelah 7 jam 10 menit perjalanan tepatnya bersama seluruh rombongan pemenang LPP Astragraphia dari seluruh Indonesia (34 orang) . Kirain ke Hotel dulu pas abis landing di Bandara Int’l Beijing, ternyata kata Mba Tiur (Tour Guide) Ayoo.. langsung ke tempat wisata pertama, wuiiihhh… tanpa mandi n gosok gigi… Ayo kita camooon…

FORBIDDEN CITY
Gerbang selatan Forbidden City
 
Terletak persis di tengah-tengah kota kuno Beijing, merupakan istana kerajaan selama periode Dinasti Ming dan Dinasti Qing. Konon dibangun dari tahun 1406 – 1420. Luasnya sekitar 720,000 meter persegi, membentang 961 meter dari utara ke selatan dan 753 meter dari timur ke barat dan terdiri dari 980 bangunan dengan 8.707 ruangan (denger2 ruangannya banyak karna selir rajanya aja ada 3000 an, wow..). Luaaaassss bgt pokoknya. Pantes saja ketika saya mengelilingi area ini ngerasa gak nyampe-nyampe ke ujung. Tapi nggak ngerasa cape, soalnya pemandangannya unik2, apalagi ngeliat pohon2nya yang udah tua n melilit-lilit serta relief bangunannya yg artistik, sampe nggak nyadar kalo udah ilang dari rombongan karna kelamaan mengambil angle foto. Sampai aku sering banget diteriakin sama Tour Guide nya karena ketinggalan mulu dari rombongan… hehe.. maap ya Tiur.. .

TIAN'ANMEN
@Lapangan Tian'anmen
 
Setelah sampai di ujung utara Forbidden City, ketemulah lapangan Tiananmen. Jadi ujung utara istana raja ini adalah Gerbang Tiananmen. Lapangannya juga luas bangeet, katanya jd tempat demo sekarang. Kalau dulu lokasi ini jadi kota kerajaan, tp sekarang disekelilingnya adalah pusat pemerintahan China. Wah, tambah seru nih acara pemotretannya sambil mikir jaman dulu gimana capeknya para punggawa kerajaan koordinasi dengan hulubalang untuk melaksanakan titah sang raja yah, secara belum ada teknologi HP n chatting ditambah jauhnya satu bangunan ke bangunan yang lain…
“Dewiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii, buruaaaaann” Ups, ketinggalan rombongan lagi deh… Ok, Tiur… .

MASJID NIUJIE
Masjid Niujie tampak depan
 
Next trip ke Masjid tertua di Beijing. Masjid ini dibangun pada abad ke-9. Masjidnya terdiri dari beberapa bangunan yang arsitrekturnya seperti tample. Tempat sembahyang wanitanya pun jauh banget dari tempat cowok. Pas masuk Masjid ini lah saya pertama kali melihat orang china berjilbab, make kopiah, baca alqur’an… Unik bgt rasanya tp seneng melihatnya. Suasananya benar-benar berbeda. Hanya sayangnya saya tidak bisa berkomunikasi dengan mereka karena nggak ada yang ngerti bahasa inggris, jadinya Mbak Pulin pun pakai bahasa Isyarat saat minjem mukenah hehe.

TEMPLE OF HEAVEN
@Temple of Heaven
 
Begitu menginjakkan kaki di Temple of Heaven, langsung merasakan nuansa damai.. tenang, benar-benar feels like in heaven.. (padahal belum pernah ke heaven hehe…)Saya beruntung bisa masuk ke sini di musim panas, karena suasananya jadi sangat asri, banyak bunga dan pohon yang tumbuh. Tempat ini merupakan tempat sembahyangnya kaisar.
Bangunan utama tample of heaven
 
Bangunan inti di kawasan Temple of Heaven ini adalah sebuah bangunan bundar besar yang ditopang oleh tiang-tiang kayu berukiran dan bercat meriah. Temple nya sebenarnya mirip seperti di forbidden city, hanya saja bentuk bangunannya dan semua yg ada di sana berbentuk lingkaran, sedangkan di forbidden city semuanya berbentuk persegi.
Konon bangunan inti ini bertujuan untuk memuja para dewa dan leluhur yang direpresentasikan dengan “surga/heaven”, maka semua yang ada di kawasan khusus ini berbentuk lingkaran. Sedangkan yang bersifat duniawi/kekuasaan, senantiasa berbentuk persegi seperti di forbidden city. Tanya kenapa? Belum nyampe cuy pelajaran filosofinya untuk kenapanya… .

RED THEATRE
Horeeeeeeee… Nonton kungfu show di Red Theatre. Penasaran juga pengen ngeliat pertunjukan kungfu secara live. Apalagi yang bertaraf internasional seperti ini. “Kungfu: The Legend of Chun Yi” disebut-sebut sebagai the most exciting kungfu show in the world. Saya saja sampai terkagum-kagum dengan penataan dekorasi panggung dan lighting yang berubah ubah dengan cepat, it sooo Amazing… Tapi sayangnya diakhir-akhir show Saya terserang penyakit ngantuk berat, hehe maklumlah sebagai putri tidur ketika duduk di ruangan AC n ramang-ramang gini… langsung deh 5 watt matanya…hihi… Jadi nggak tau deh endingnya seperti apa :p.

DINNER @PEKING DUCK
Ahaaa…!! makan lagi….
Walaupun tour guide sudah menjamin kalo restoran yang dikontrak selama travelling ini “NO PORK”, tapi…. yang muslim tetap saja masih khawatir. Setiap makanan yang datang ke meja, teteeeup ditanyain lg “ini apa? itu apa?”. Mungkin karna cape ditanyain terus, si pelayan restorannya akhirnya selalu menjawab “this is peking Duck” untuk semua makanan yg datang dan yg kami tanyakan….capppee deeeh…!! Jadinya karna ragu2 , kami makannya dikit2 ajah... kalo ada yg blg rasanya aneh langsung ga dimakan. So…. pas nyampe di hotel malam harinya, perut ini udah kriuk-kriuk minta diisi lagi… hehehehe. Untungnya hotel kami deket McD 24 hour, jadi nggak susah nyari makan lagi pas laper.

DAY II

SUMMER PALACE..
Summer palace bridge
 
Indah banget sebenarnya tempat ini hanya sayangnya pemandangan di Summer Palace nggak bisa dijepret dengan sempurna karena tertutup kabut. Hanya jembatannya saja yang bisa di abadikan dengan kamera, selebihnya tample2 nya yang indah itu hanya samar-samar terlihat dalam tumpukan kabut dan awan…
Perahu unik yang mengitari danau di summer palace.
 
Tapi jika berada di sana, walaupun tertutup kabut tidak mengurangi suasana damai, tenang dan bikin plong pikiran kita.. tetap indah rasanya…. Sambil jalan menyusuri jembatan kita bisa ngeliat perahu2 china yang unik lalu lalang di sela-sela jembatan menyebrangi danau… menembus kabut. Foto2? Tetep jalan walopun di tengah kabut…. .

Pas ngeliat jam, wah nggak kerasa udah waktunya balik ke meet point karena akan ke tempat lain. Sebelum diteriakin Tiur mending balik deh… Tapi sebelumnya harus inget pesan Ali (Tour Guide dari China) “jangan lupa nyanyi dulu”. SI Ali nggak mau nyebut pipis , karena nggak sopan. Jadinya kalo nyuruh kita “pipis dulu” dia pasti akan bilang ke kita “nyanyi dulu” .

GREAT WALL
Bersama rombongan LPP @ Grat Wall
 
Ketika masuk kawasan Great Wall, rasanya seperti ke puncak di bandung. Hanya saja di atas puncak ada sederetan dinding yang meliuk-liuk seperti naga. Rasanya bersyukuuur bgt karena diberi kesempatan melihat satu dari 7 Keajaiban Dunia : Tembok Besar China ini.
on the way ke pos #1 - Great Wall
 
Megaaah dan panjaaaaaang banget temboknya. Sama seperti di tempat2 wisata sebelumnya suasananya asli crowded banget, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing tumpek blek di Great Wall.
Napak tilas kebesaran tembok besar ini dimulai dari masa Dinasti Qin, di bawah Kaisar Qin Shi Huang (221-207 SM) diteruskan pada masa Dinasi Han (207 SM - 9 M) dan diselesaikan pada masa Dinasti Ming (1368-1644)… Usianya cukup fantastis yah kalau dihitung sampai sekarang dan masih berdiri dengan kokohnya lagi.

Panjangnya kurang lebih 9000 km, melewati 9 provinsi yang membentang dari Benteng Jiayu di Provinsi Gansu Tiongkok Barat sampai pinggir Sungai Yalu Provinsi Liaoning Tiongkok Timur Laut. Ruuuar biaaasa.
Tapi aku dan teman2 hanya mampu menaikinya sampai di pos satu saja, hehehe…. Sudah cukup buat kami.. cukup pegel :D.

Next....

LUNCH @RESTORAN MUSLIM.
Di bawah restoran ini, terdapat toko cinderamata dan keramik2 china plus kita juga bisa lihat pengrajin-pengrajinnya yang sedang membuat keramik. Ternyata susaaaaaahh bgt buatnya. Setiap garis dan motif di tambahkan ornament dan pernak pernik…Fuiiih harus teliti bgt buatnya. Sepadanlah dengan harganya .

OLYMPIC BIRD NEST STADIUM
Stadion Olympiade Beijing yang seperti sarang burung
 
Di sinilah tempat Olimpiade tahun 2008 lalu digelar.
Seperti namanya, stadion tersebut terlihat unik dengan desain mirip sarang burung raksasa.
Pembuatan stadion ini konon merupakan salah satu megaproyek china yang menelan biaya cukup spektakuler $500 juta USD.Benar-benar terlihat sangat mewah dan artistik.
Di samping Stadion ini terdapat Hotel bintang 7, yang juga satu-satunya di China. Wow….Ini pertama kali nya juga aku melihat Hotel bintang 7. Ckckckckck….. Lagi asik foto-foto sama Mas Arfan, tiba2 nyadar kok temen serombongan udah nggak ada ya??? Ketinggalan rombongan lagiiiiiiiii, lariiiiiiiiiiiiii….

Next Destination yang sudah ditunggu-tunggu..

BELANJAAAAAAAAAA!!!
Datanglah kami ke pusat perbelanjaan YASHOW…
Belanja di Yashow
 
Katanya di tempat ini harganya bisa bener-bener murah asalkan jago nawar. Soal tawar-menawar harga bisa dibilang mungkin di sini paling sadis sedunia. Tak ada patokan berapa persen harus menawar dari harga resmi yang dibuat penjual. Yang jelas, jangan sampai membeli barang 100 yuan ke atas jika barang itu tidak benar-benar istimewa. T-shirt yang ditawarkan 300 yuan pun bisa kalian dapatkan dengan harga 15-20 yuan. Sepatu yang dijual 900 yuan bisa kamu dapatkan dengan 50 yuan. Jadi, sangat ekstrem dan sadis memang.

kadang-kadang kita harus berani nawar sampe kurang dari 10% dari harga awal yang disebut si penjual. Kalo harganya masih kemahalan, pura-pura aja ninggalin tuh penjual, pasti dipanggil lagi kok. Hehehehe… Walhasil souvenir, mainan Thomas, kaos, dan tas long chemp bisa saya beli dengan harga yang terjangkau. Tapi sempet juga sih kecolongan, waktu beli koper samsonite, karena belanjaan pertama jadi masih takut n nggak tega nawar segitu miringnya…. Koper aku dapetin dengan harga 150 yuan, padahal teman2 bisa dapet dengan harga 100 yuan saja bahkan ada yang sampai dapat 50 yuan. Apess deh.

Tapi kalau dapet harga murah banget harus siap di maki-maki dulu sama penjualnya, bahkan ada yang sampai mukul. Tapi its OK, tetep dikasih kok barang belanjaannya. Asal tutup kuping n abis bayar siap2, kaboooooorrr…!! .

HARD ROCK BEIJING.
@Hard Rock Beijing
 
Uhuy…. Bisa maen ke Hard Rock Beijing… Pada belanja2 kaos hard rock dan yang pasti foto-foto. Setelah puas belanja n foto2, semua rombongan naik ke bus lg untuk kembali ke Hotel.
Tapiii.. di tengah jalan tiba2 HP Mbak Pulin di sms sama teman kami Wahyudi. Isinya: “Mbak, saya kok di tinggal? Saya masih di Hard Rock”.. OoooOO.. My God…. Wahyudi ketinggalan….!!
Mulai deh semuanya panic mode on dan pikiran aneh udah seliweran dibenak temen2. Mana lg hujan deres, HP nya nggak bisa dihubungi lagi, apa mungkin lowbet atau habis pulsa?, mana susah nyari taxi pasti hujan2 gini, belum lagi hotel kami jauh bgt dari kota kalo naik taxi pasti mahal bgt, jangan2 wahyudi udah kehabisan duit… Wuah semua pikiran ekstrim… bergelanyut di benak orang2… Bus kami tidak bisa kembali ke Hard Rock karena sudah masuk tol.

Pas sampai di hotel semua orang mulai kreatif, ada yg telponin manager hard rock beijingnya, ada yang nyoba nyari tau taxi yang dipake wahyudi, ada yang isiin pulsanya jaga2 nggak bisa dihubungi karena pulsa abis…Eh, tau2 agak lama akhirnya Wahyudi muncul… tidak kurang satu apapun.. Malah nyengir2 pas datang (Entah emang seneng, ato hanya ingin membuat kami semua tidak khawatir), seneng bisa ngerasain naik subway Beijing katanya. Ternyata bener yang ditakutin temen2 uang n pulsanya habis. Untung dia ketemu sama sopir taxi China yg baik hati, di kasih tau gimana cara nyampe hotel dengan duit pas-pasan. Dianterinlah akhirnya si Wahyudi ke terminal subway sama si sopir taxi, trus nyampe Hotel deh…hhhh… Thanks God.
Pullman Hotel, tempat kami menginap di Beijing.
 
Akhirnya semua rombongan bisa tidur di hotel dengan tenang malam ini, semoga besok bisa lebih kuat dan bersemangat untuk jalan-jalan to the next destination : Shanghai.

Sabtu, 27 Maret 2010

Jeddah Time

Jeddah Time

Tidak seperti di tanah haram Makkah dan Madinah. Suasana kota Jeddah lebih berasa internationalnya. Namun suasana islaminya masih kerasa karena orang2 muslimnya masih menggunakan busana muslim yaitu lelaki memakai jubah putih dan wanitanya memakai gamis hitam, walaupun style nya sudah parlente dan dendy. Tampang Raja minyaknya kelihatan deh hehe... Tetapi Wanita tanpa penutup aurat dan Non muslim juga banyak dan mudah ditemukan disini.
Kota Jeddah di tepi laut
Sebagai sebuah bandar yang terletak ditepi laut dan terdapatnya bandara internasional King Abdul Aziz menjadikan kota Jeddah sebagai gerbang masuk pendatang, turis maupun jamaah haji Arab Saudi. Tapi ada persamaan Jeddah dan Madinah yaitu dimana-mana banyak tumbuh tanaman korma, nggak di jalan, di rumah, kantor2, dan di tempat rekreasi.

Penataan kotanya juga sudah metropolish, mungkin tidak jauh bedalah dengan kota-kota metropolitan negara lain. Mulai dari gedung-gedung nya yg sudah berdesain moderen, pusat perbelanjaan dan rekreasi, taman-taman kota yang lebih rapih sampai ke mobil-mobil tipe terbaru ada semua.
Sepanjang jalan kota Jeddah bisa dinikmati karena selain kotanya yg sangat bersih (Sama seperti Madinah), juga pernak pernik dan ornamen kotanya sangat artistik dan unik... berseni bgt deh.
Ornamen Cerobong Asap kapal
Sampai2 sepanjang jalan membuat semua jamaah malah sibuk foto2 ornamen kota nya. Ada yang bentuknya kayak permen gede, cerobong asap, ada jg Sepeda yg Guedde bgt.
Sepedah Adam
Sepedah ini dikenal sebagai "Sepeda Nabi Adam", nggak mungkin bgt yah jaman Nabi Adam udah ada Sepedah onthel hehe... Denger-denger sepeda raksasa itu karya pematung Italia Julio Lafuente loo. Ada juga ornamen Tasbih gede bgt, dibilangnya sih Tasbihnya Hawa... aya-aya wae.. Trus Ada juga ornamen bola dunia yang disebut "Bolanya Qabil"..hehehe... Unik-Unik kan?!

Di Jedah rombongan kami menginap di Hotel Al-Azhar.
@kamarku di hotel Al-Azhar Jeddah, Istirahat bentar sebelum ke Ballad Shopping Center
Untuk rombongan yang tidak mengerti bahasa Arab seperti diriku :) , Kalau di Mekkah masih bisa cincay ngomong pake bahasa indonesia sama orang2 hotel dan penjual2 Arab di tempat-tempat perbelanjaan , trus pas di Madinah mesti setengah2 menggunakan bahasa inggris. Eh, kalau di jedah full harus pake bahasa inggris kalau ngobrol sama orang2 sana, udah internasional bgt soalnya.
Sampai di hotel kami istirahat sebentar, Sholat dan makan malam dulu baru deh ke luar jalan ke menuju ke Pusat Perbelanjaan Ballad Corniche untuk Shopping.
Masjid Qishash... Tempat eksekusi pemenggalan atau pemotongan deeuuuh... syeraam....
oiya, Kebetulan hotel kami tidak jauh dari Masjid Qishash, sebuah masjid yang halamannya dipergunakan untuk pelaksanaan hukuman qishash, baik itu hukuman pancung atau pemotongan tangan. Jadi kalau mau lihat Masjidnya tinggal jalan kaki sebentar saja dari Hotel. Beberapa jamaah malah ada yg sholat di Masjid Qishash.

Sampai ke Pusat Perbelanjaan Ballad Corniche, hmmm....ternyata banyak banget penjualnya orang indonesia.. Kalaupun orang Arab juga lancaaar bgt bahasa indonesia nya, jadi serasa di Makkah.
Pertama, kami ke toko Amir namanya. Semua jamaah pada beli parfume disini. Masyaallah, penjualnya cereweeet bgt tp lucu buat kita ketawa ngakak mulu. Masa kata si Amir kalo kita pake parfume nya nggak usah kunci pintu rumah, pencuri dan syaiton nggak akan masuk...yang masuk pasti hanya malaikat hehehe... Bener2 deh promosinya. Harga parfumenya lumayan laah, setengah haarga parfume mall2 di Jkt.
Ini dia... Toko Ali Murah... Asli muraaahh banget... kalo ke Jeddah belanja disini aja...
Abis dari Toko Amir, kami ke Toko "Ali Murah". Penasaran juga beneran murah nggak yah disini. pas nanya parfume merek yg sama.. masyaallah... harganya bisa 1/6 x lebih murah dari Toko Amir. Bener2 Ali murah deh... Jadi Tips nih buat ibu2, kalo mo belanja barang2 di Jeddah ke toko "Ali Murah" ajah...asli murah bgt :)

Trus, kami jalan lagi ke toko makanan. Ih, sempet gondok juga pas tau harga-harganya. Masa kurma, coklat, permen pasir dan kacang2an yang kami beli di Makkah dan Madinah harganya lebih murah di di sini... FFuih... tau gitu beli oleh2nya di Jeddah aja semua. Tips lagi nih buat ibu2. kalo beli oleh2, di Jeddah aja lebih murah pokoknya hehe.
Semua Jamaah sedang melahap Bakso Udin, kecuali aku sama Mamah, masih kenyang abis makan malam di Hotel
Setelah puas Shopping, semua jamaah makan bakso Udin. Sayangnya aku masih kenyang bgt karena abis makan malem, jadinya cuman ngeliatin aja semua jamaah melahap bakso Udin nya... mmm... yummy kayaknya. Habis itu... kami kembali ke hotel dengan taxi.
Oiya kalo naik taxi di Arab sebaiknya harus bareng cowok, kata pak Ustad takutnya dibawa lari ntar sama orang Arab hehehe. Jadi inget waktu di Makkah aku sama mamah sempet naik taxi berdua doang ke pasar seng. Sempet dilewatin keluar masuk terowongan sama taxi nya, udah takut ajah sama mamah, duuh... mo dibawa kemana kita... hhhh tapi untungnya sampe juga, kayaknya sih di bawa muter2 karena ada banyak rekonstruksi di sekitar masjid :).

Esok harinya di Jedah, setelah sarapan seluruh jamaah pada balik ke Balad Corniche lagi semuanya... Padahal tas2 seluruh jamaah tuh udah pada beranak, bercucu dan bercicit... tapi tetep ajah paginya pada belanja2 lg... Ke Ali Murah lagi... Ali Murah lagi....
Untung ajah karena semua jamaah pada ngeborong disana, Pak Ali akhirnya ngasih gratis tas tenteng yg lumayan gede ke semua jamaah.. hihi. Untung ada tas itu, kalo nggak pada bingung tuh mau ditaruh dimana lg belanjaannya.
Laut merah tempat rekreasi keluarga
Balik ke hotel, makan siang, trus check out hotel deh. Rencananya Seluruh jamaah akan dibawa jalan2 ke laut Merah, lihat Masjid terapung dan Makan Siti hawa.
Konon laut merah ini merupakan laut yg dibelah oleh Nabi Musa ketika dikejar sama Firaun.
Di sore hari banyak sekali masyarakat jedah yang rekreasi ngeliat sun set didisini, sepertinya menjadi tempat rekreasi keluarga. Kota Jeddah sendiri agak panas, karena memang dikelilingi oleh laut merah ini.

Sesampainya di laut merah, kami ke masjid terapung.
Depan Masjid terapung
Masjidnya nggak bener2 terapung sih, ada tiang2 penyanggahnya di bawah masjid yang tertancap di laut.
Maen2 sama Anak Bule arab... lucu dan anteng bgt anaknya...
Tapi mungkin kalau air lautnya pasang dan menutupi tiang2 tsb baru deh keliatan terapungnya :). Di sini ramai sekali, ada beberapa jamaah yang sholat, ada yang bareng keluarga dan teman2 hanya duduk melihat keindahan laut, ada yg asyik makan bakso sambil liat laut juga. Aku sendiri... sibuk maen2 sama anak bule Arab... Lucu bgt, anteng lg anaknya nggak nangis aku ajak maen2 hehe.

Setelah puas menikmati laut merah dan foto2 di masjid terapung, semua jamaah balik ke bus lagi. Rencananya kami akan ke makam Siti Hawa, tapi karena sudah dekat dengan waktu kepulangan jadinya nggak bisa ke Makam Siti Hawa. Kami langsung menuju ke Bandara King Abdul Azis.

Sampai di Bandara... Beuh, ramainya minta ampun.
Smapai di terminal keberangkatan Bandara King Abdul Azis
Pak Uztad mulai membagi2kan lagi seluruh passpor kami yang memang sebelumnya diambil sama petugas Bandara. Setelah itu, sebelum masuk ke Immigration Check point, mulai deh para wanita nyari2 mahromnya lagi karena nggak bisa lewat imigrasi Saudi Arabia tanpa Mahrom.
Duuuh mana yah "Pamanku"... Paman Yusuf. Nggak jauh aku liat Teh Ela jg lg nyari2 mahromnya, "Wi'
Bersama Mahromku... Paman Yusuf :).
liat "Ponakanku" nggak ?" hehe, si teh Yuni juga sambil garuk-garuk kepala bingung nyari "Suaminya", Kang Arif hihi... Hebbuoh semua. Aha... akhirnya ketemu juga Pamanku, nggak aku sia2kan untuk berfoto sama Mahromku... yah buat kenang-kenanganku pernah jadi ponakannya ^_^.
Setelah semua wanita2 "single" sudah menemukan soulmatenya(baca:Mahromnya) hehe.. Mulailah kami semua ngantri di Immigration check point.Alhamdulillah semua lancar melewati imigrasi. Trus masuk ruang tunggu, di bagiin deh makan malam. Abis makan eh...udah ada panggilan untuk siap2 boarding naik GA 981 jam 21.30 WSA.

Pas antri untuk boarding, semua kan nyiapin passpor dan boarding pass karena akan di check sama petugas bandara. Tau2 Teh Indri, sibuk nyari2 passpornya... Duuuh ilang katanya. Waddoh... last minute lg ilangnya, tidak hanya panitia umroh, tp semua jamaah pun bantuin nyari2 passpornya sampai tas tentengannya teh Indri di bongkar lg, ada yg ke informasi minta diumumin kehilangan, nyari ke kamar mandi, tp tetep aja nggak ketemu. Sampai ada ibu2 dari travel lain ikut bantuin juga ngomong ke petugas bandaranya biar Teh Indri bisa tetep terbang tanpa passpor yg ilang. Tapi tetep aja nggak bisa juga malah dikirain penumpang gelap lg. Aku sama mamah juga sampai keluar lg dari antrian boarding, nemenin teh Indri yg kebingungan. Sampai akhirnya kami masuk ke pesawat paling akhir bgt dengan
sedih karena Teh Indri tetep harus stay di Bandara King Abdul Azis, nggak bisa ikut terbang. Ya Allah, tolong bantu Teh Indri... mudahkan urusannya agar bisa kembali ke Indonesia secepatnya, doaku dan mamah dan pasti doa semua jamaah lazuardi juga.

Ketika sampai di Bandara Soekarno-Hatta, aku diberitahu Mas Bram ketua rombongan pulang Umroh lazuardi, katanya Teh Indri udah bisa berangkat dari Jeddah ke Jakarta. Naik penerbangan setelah penerbangan kami. kebetulan, Rombongan lazuardi yg naik di Executive class terbangnya emang setelah GA 981 dan Pak Ustad yg ikut terbang dengan executive Class tsb berhasil mengusahakan Teh Indri untuk ikut ke penerbangannya. Alhamdulillah, Thanks ya Allah.
Usut punya usut ternyata passpor nya udah ketemu. Jadi passpor Teh Indri ada di tasnya Teh Ela yang terbang bareng aku. Jadi passpornya dititipin di tasnya teh Ela, tapi yg dititipin nggak ngerasa kalo dititipin. Jadinya td yg terbang passpornya doang, orangnya ketinggalan di bandara King Abd Azis...Masysaallah. Teh Ela nyadarnya pas udah terbang lagi... langsung lapor ke crew Garuda dan langsung crew Garuda tsb contact ke Bandara King Abdul Azis..

Hhhh... jadi pengalaman berharga nih. kalau kejadian seperti ini harus nyari ke tas semua jamaah, jgn di tas jamaah yg kehilangan ajah. Yah Syukurlah udah nggak ada masalah lg...
Alhamdulillah kami pergi 62 orang, pulang juga 62 orang di hari yg sama. Terima kasih ya Allah untuk selalu melindungi kami serombongan... Kami bisa kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan tanpa kurang satu apapun. Semoga pengalaman Umroh kami bisa membawa berkah.. dan menambah keimanan kami untuk menjadi HambaMu ya Allah yang lebih baik lg dari hari ke hari.
Amiiiinn....

Saudi Chapter : Alhamdulillah selesai... Semoga bisa cerita pengalaman ibadah di Arab lg di waktu dan lain kesempatan... Chaw...

Rabu, 24 Maret 2010

Madinah Chapter

Madinah Al Munawarah Chapter

Setelah kurang lebih 5 jam perjalanan akhirnya Sampai juga kami di kota Madinah. Malam itu cuaca di Madinah 180 derajat berbeda dari Makkah. Di Madinah dingiiiinn sekali sampai membuat seluruh jamaah menggigil, bahkan ketika kami sampai hotel langsung disambut dengan guyuran hujan. Alhamdulillah, bisa merasakan hujan di Arab yang katanya jarang sekali terjadi... Kata pak Ustad mudah-mudahan ini berkah buat seluruh jamaah.. Amiiin :).

Setelah istirahat sebentar di hotel, kami semua langsung bersiap ke Masjid Nabawi untuk Sholat dan berdoa di Raudah.
Masjid Nabawidi malam hari yg lg diguyur hujan
Habis di guyur hujan, payung-payung Masjid mulai dibuka semua... biar kering kali yah payungnya :).
Hati sedikit tergetar ketika melihat masjid Nabawi. Subahanallah indahnya, walaupun pertama melihatnya di malam hari tapi keindahannya tdk tertutup oleh malam.
Kepala kutundukkan karena tak kuasa menahan haru. Assalamualaika ya Rasulullah ya nabi Allah ya habib Allah. Aku datang mengunjungimu ya Rasul. Aku rindu sekali padamu. Perasaannya mungkin seperti perasaan seorang gadis yang dipisahkan dari kekasihnya.
Doa masuk masjid Nabawi pun kuucapkan.
Here I am visiting you, ya Mohammad, my prophet
Langsung mencari posisi shalat yang nyaman. Kedua tangan diangkat untuk memulai shalat tahiyyatul masijd. Rasanya tak mampu menahan kedua tangan karena rasa haru yang teramat sangat, air mata mulai menggenang, kepala tertunduk lagi, Ya Allah terimakasih, nuhun pisan sudah Kau izinkan aku untuk mengunjungi masjid Rasulullah...

Tidak seperti Masjid Al-Haram, masjid Nabawi ini lebih banyak aturannya. Mulai dari pintu masuk laki-laki dan perempuan yg dipisahkan, pas masuk mesjid harus melewati pengecekan lg karena tidak boleh membawa kamera dan HP ke dalam dan masuk Raudah juga harus tertib mengikuti aturan. Aturan tertib masuk Raudah yaitu dibagi berdasarkan Negara, more or less. Indonesia Malaysia dan Brunei dikelompokan dalam Bangsa melayu. Sebelum masuk Raudah, Bangsa Melayu ini disatukan dalam satu papan bertuliskan "Penerangan Agama" (Aneh!!!! Apaan tuh maksudanya, I was wondering who told them those words...) itu lah petunjuk kita kalau mau ke Raudah. Tapi Peraturan ini sangat menguntungkan buat jamaah Indonesia yang rata rata berukuran tubuh mungil dibandingkan jamaah lain dari Negara Negara timur tengah lainnya. Kita bukan hanya mungil tapi juga paling halus dan sopan. Mana mau kita rebutan tempat sama ibu ibu bertubuh besar itu. Bisa kejengkang kita semua sama mereka.

Alhamdulillah pertama kali ke Raudah ini, kita termasuk beruntung karena begitu disuruh antri, bentaaar banget dah disuruh masuk. Guide nya aja sampai bingung karen saking cepetnya, padahal biasanya sampai tiga kali kita harus duduk sebelum masuk Raudah katanya.

Sampai di Raudah, deg-degan rasanya... Seluruh anggota badan bergetar, aku berada di depan makam rosulullah dan mimbarnya, juga depan makam Abu bakar as Siddiq dan Umar bin Khatab. Assalamualaika ya Rasulullah ya nabi Allah ya habib Allah, Assalamualaika ya khalifah Rasulillah Abu bakar as Siddiq, Assalamualaika ya mudzhiral islam Umar bin khatab. Ya Allah aku mengakui semua rahmatMu, karuniaMu, anugerahMu. Alhamdulillahirabbilalamin. Terima kasih ya Allah. Sesaat tercekat kerongkonganku menahan keharuan berada di Raudah. Segera aku dan mamah mencari celah untuk sholat.Di sujud terakhirku, Tergambar lagi semua fragmen kehidupanku.. ku lepaskan semua uneg-uneg, kebimbangan dan kegalauan di hati, ya Allah maafkan atas semua dosa dan khilaf, maafkan hamba yg suka lupa bersyukur atas semua Nikmat dan Anugerahmu.
Terbayang lagi Surat Al Insyirah.

Bismillahirrahmanirrahim
Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad),
Dan Kami meringankan bebanmu yang berat,
Yang memberatkan punggungmu
Dan Kami tinggikan namamu.
Maka sesungguhnya dibalik kesukaran ada kemudahan, sesungguhnya dibalik kesukaran ada kemudahan.
Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), maka kerjakanlah (urusan yang lain) dengan sungguh sungguh, dan hanya kepada Tuhanmu
hendaklah engkau berharap.

Itu aku baca berulang ulang dan di bagian Maka sesungguhnya dibalik kesukaran ada kemudahan, sesungguhnya dibalik kesukaran ada kemudahan,…. dan hanya kepada Tuhanmu hendaklah engkau berharap…. itu aku baca berpuluh puluh kali meyakinkan diriku akan janji Allah....Ya Allah aku yakin dengan janji Mu... Sambil sesenggukan tentunya.

kupanjatkan doa jg agar Allah menyayangi dan memberi Rahmat Nya selalu kepada Bapak, mamah dan Mbak Tati dan keluarga, semoga Allah selalu memberikan petunjuk terbaik kepada kami, dimudahkan segala urusan dan dibaguskan hasilnya.... dan ya Allah terimalah sabar dan ikhlasku ini... semoga menjadi penghapus segala dosa-dosaku...

Sengaja semua doa kusampaikan sama Allah di sujud panjang terakhirku, karena kalau sudah selesai sholat baru berdoa nggak akan bisa panjang doanya.. pasti akan ditegur sama penjaganya untuk keluar dari Raudah agar gantian dengan jamaah lainnya yg banyak bgt dari seluruh penjuru dunia yg juga ingin berdoa di sana.

Setelah dari Raudah, malam ini juga kami langsung diajak ziarah ke makam Baqi. Tapi agak bingung sama makam Baqi yg sudah ditutup sekelilingnya dengan RUmah sakit dan kita gak boleh naik lagi ke atas, Jadi berdoa dari luar Rumah sakit. Benar-benar ziarah pakai mata batin deh...Punteeen...


Pagi harinya, kami diajak untuk tour kota Madinah.

Kunjungan pertama ke Masjid Quba.
Masjid Quba
Sebelum sampai ke Masjid Quba, kami melewati Masjid Jumuah. Masjid ini konon merupakan tempat Nabi Muhammad melaksanakan sholat Jumat pertama kali ketika melakukan ziarah pertama ke Madinah dari Mekah.
Berfoto sama Ibu di depan Masjid Quba, Ibu ini mamah 2 ku selama Umroh :)

Lanjut lagi perjalanan, banyaaak sekali bertemu dengan pohon korma... Sepertinya setiap tempat di madinah pasti ditumbuhi tanaman korma.
Trus Pak Ustad lanjut cerita lg, jaman dulu masyarakat Madinah sempet iri sama masyarakat Makkah karena orang-orang Makkah bisa dengan mudahnya melakukan Umroh di kota mereka, sedangkan kalau orang-orang madinah harus ke Mekah dulu baru bisa melakukan Umroh. Akhirnya masyarakat Madinah bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rosul... bisakah kami melakukan umroh di kota madinah ini tanpa harus ke Makkah ?". Rasulullah menjawab :"Bisa, kalian tinggal berwudhu di rumah masing-masing kemudian datanglah ke Masjid Quba untuk sholat maka pahala dari sholat kalian ini akan sama nilainya dengan orang yang melakukan umroh". Seluruh jamaah pun turun sholat di Masjid Quba, insyaallah dengan sholat disini menjadi Umroh kami yg ke tiga.. Aaamiiin :).

Dari sini, kami ke pasar kurma.
Emak-emak lg belanja di pasar kurma
Hmmm.... Pasarnya bener-bener ada ditengah kebon kurma. Kalau mau beli kurma bisa nyicip2 dulu lagi... kalo udah nyicip trus nggak beli jg nggak apa-apa :).
Abis icip2 kurma, minum teh manis Halal alias gratis uenak e.. :)
Dah gitu semuan pengunjung pasar kurma disediakan teh manis lagi... enaknyaa... udah nyicip2 gratis... dikasih teh manis gratis... best service nih.. :). Seru ajah disini emak emak pada berebutan beli kurma, beli coklat, kacang.... Yah maklum lah namanya juga emak emak, banyak temen pengajiannya kali :).
perjalanan selanjutnya ke jabal Uhud.
Jabal Uhud
Disini merupakan gunung tempat perang Uhud. Konon tanah di gunung uhud yang berwarna agak merah ini disebabkan karena ketika terjadi perang uhud banyak pasukan dan sahabat Rosul yang meninggal berlumuran darah di sini. Saat perang uhud awalnya Rosul dan pasukannya sudah menang, hanya saja beberpa orang di pasukan rosul ada yg agak maruk nih setelah menang bukannya meninggalkan medan perang malah tergiur untuk mengambil harta kekayaan musuh yg mereka kalahkan jg. Sudah diperingati oleh Rasul tp di-ignore. Akhirnya ternyata ada beberapa musuh yg masih hidup dan menggempur balik pasukan rosul. Akhirnya Rosul dan pasukannya pun mengalami kekalahan. Dari sini, kita bisa mengambil hikmah bahwa melakukan segala sesuatu jgn berlebihan dan nggak boleh maruk jadi orang :)

Next Trip, ke Jabal magnet.
@Jabal Magnet bersama rombongan lazuardi
Salah satu bagian gunung di jabal Magnet yang bertuliskan huruf Allah, Subhanallah..
Di Jabal magnet terdapat gunung-gunung dengan batuan yg bentukanya seperti di pahat... begitu indahnya pahatan Allah... Hawanya pun sangat dingin disini. Ada juga di salah satu bagian bukit yang bertuliskan seperti huruf Allah Deretan bukit2 batu ini ternyata bermagnet.
Bebatuan @jabal magnet seperti ada yg ukir saja
Disini kami fear factor lg untuk menguji kemagnetannya. Jadi bis kita di pray gigi nya trus sopir busnya angkat kaki, mau nunjukin ajah bahwa dia nggak nginjek gas sama sekali. Kemudian tiba-tiba saja mobil busnya bergerak sendiri seperti tersedot mulai dari kecepatan 20 km/jam, 40... 60... 100... sampai kec 120 km/jam... Semua jamaah di bus pun teriak "di reeeeemmm..." karena bus kami semakin lama semakin kencang melaju, akhirnya sopir pun nge-rem bus nya... Alhamdulillah.... Ya Allah betapa besarnya kuasaMu, hari ini hamba merasakan lagi kebesaranMu yg luar biasa.

Balik dari jabal magnet, di jalan kembali ke hotel kami melewati masjid Al-Qiblatain atau masjid dua kiblat. Di masjid ini ketika sedang sholat, Rasulullah mendapat wahyu untuk mengganti arah kiblat yg tadinya menghadapn ke masjid Al-Aqso di Jerussalem menjadi ke arah Kabah di Masjid Al-Haram di Makkah. Makanya disebut masjid 2 kiblat.

Selanjutnya kami Balik ke hotel dan beribadah sebanyak2nya di masjid nabawi. Sore harinya Pak Ustad memberikan tausyiah yg kembali menyegarkan ingatan kami tentang perilaku rasulullah yg patut di contoh.

Hari kedua di Madinah...
Kami perbanyak ibadah saja di Masjid Nabawi. Tapi tau-tau Mba Tati sms kalau sakit Bapak makin parah, minta aku dan mamah mendoakan untuk kesembuhan bapak di sana. Ya Allah.... hari ini aku sama mamah ibadah full di Masjid Nabawi hanya untuk mendoakan Bapak.
Malam harinya, selepas Isya kami pun antri masuk Raudah... Tidak seperti hari kemarin, hari ini antriannya lamaaa sekali, 2 jam lebih sampai-sampai semua jamaah yg antri terkantuk-kantuk semua.
Tiba-tiba pengurus Raudah mengumumkan bahwa Raudah belum dibuka-buka karena diluar masih hujan deras bgt, berbahaya katanya kalau hujan-hujan Raudah dibuka. Pengurus Raudah jg tidak bisa menjamin apakah malam ini Raudah akan dibuka karena tergantung hujan.. kalau sudah berhenti baru bisa dibuka kembali. Semua jamaah Lihat jam, O'o sudah jam 10... jam 11 jadwalnya kan Raudah tutup untuk wanita, tinggal sejam lg menunggu dan diluar masih hujan deras. Akhirnya semuanya pada pulang karena ngerasa hujannya nggak bakal berhenti. Kecuali aku dan mamah serta segelintir orang saja yg masih di masjid. Aku sama mamah sih masih di masjid mau sholat sunnat untuk kesembuhan Bapak dulu. Setelah itu kami juga siap2 pulang. Tapiiii ketika sudah membereskan sejadah kami tiba-tiba pengurus Raudah memanggil kami :"Ibu...Ibu... Silahkan masuk Raudah". Alhamdulillah ya Allah, AKu dan mamah pun langsung berlari masuk Raudah...
Karena tinggal segelintir orang yg masih di masjid, Alhamdulillah Raudahnya tidak ramai seperti hari kemarin. Kami pun bisa sholat sunnat dengan tenang dan bisa berdoa yg lama untuk kesembuhan Bapak di raudah malam itu.

Ya Allah Sayangilah Bapak seperti Bapak menyayangi mamah, Mba Tati dan aku dari kecil hingga sekarang. Sayangi beliau ya Allah, sayangi beliau. Jangan Engkau lepaskan rahmatMu dari beliau. Jangan Engkau lepaskan. Jadikan semua kesabaran beliau untuk berjuang mendapatkan keadilan untuk keluarga dan saudara-saudaranya menjadi penghapus dosa dosanya.
Sembuhkanlah penyakit Ayah hamba ya Allah... kami berlindung padaMu dari segala godaan Syaitan, sifat dan sikap kejahatan hamba-hambaMu yg iri dan dengki ya Allah, dengan rahmatMu sembuhkanlah penyakit Ayah hamba... Berikanlah beliau husnul khotimah ya Allah. Terima kasih Engkau selalu menemani kami sekeluarga di setiap langkah...

Tiba-tiba aku ingat ini malam terakhir di Madinah... hatiku lgsg galau karena kesedihan, besok sudah harus meninggalkan Madina, kota yang sangat dicintai Rasulullah, sudah tak bisa lagi menahan keharuan. Kembali aku mengangkat tanganku untuk sholat sunnat dengan kerongkongan yang tercekat mengucap Allahu Akbar……
Di sujud terakhirku itu kupanjatkan doa, Ya Allah terimalah sujud sujudku, terimalah ruku rukuku, terimalah shalat shalat malamku, terima lah doa doa yang kupanjatkan disini. Jangan biarkan dosa dosaku menjadi penghalang nikmatMu, penghalang doa doaku kepadaMu. Jangan Engkau biarkan dosa dan khilafku menjadi penghalang bagi kami untuk mengunjungi rumah Rasul yang amat kami cintai. Dan tak lupa juga minta agar minta dimudahkan jalannya untuk bisa melaksanakan sunnah RosulMu ya Allah :).
Mama baru pulang dari Raudah jam 23 WSA... Kedinginan dan kelaperan :)
Mudah mudahan Engkau kabulkan semua permohonan kami ya Allah. Kemudian Aku merewind kembali doa titipan dr keluarga dan teman teman tentunya. Setelah itu, aku nengok ke mamah yg masih berdoa dengan khusyuk.... aku sampai bingung berdoa apa lagi ya sama Allah saking lamanya kesempatan berdoa di raudah malam itu. Semua doa sudah dibaca dari yg bahasa indonesia sampe yg bahasa Arab.... hehe.. Akhirnya, ya Allah engkau maha mengetahui semua keinginan dan semua yg terbaik buat hamba... hehe ikut doa nya teh Yuni kalo udah bingung mo doa apa lg...:).
Hmm.. Mamah tergiur sama Kebab
Tapiii... pengen makan Bakso si Doel juga...
Pulang dari Masjid, ternyata udah jam 11 malam. Baru nyadar aku sama mamah belum makan malam.. karena kami memang belum balik-balik ke hotel dari Maghrib. Pas ke Restoran Hotel yaaah... makanannya udah habis. Akhirnya keluar deh nyari makan. Sempet Bingung, mo makan kebab apa makan Bakso Si Doel anak Madinah yah hehe. Yah...secara lidah indonesia , walopun ada di negeri Kebab.. tetep ajah milihnya makan bakso hehe... Apalagi malam ini dingiiiin bgt dan hujan rintik2, enaknya makan anget2... Pas beli Bakso, tadinya mau makan sama nasi tapi tau2 mamah ingin bgt makan campur roti lapisan kebab. Akhirnya kami belilah roti itu. Tau2 kata penjualnya.... Ambil ajah Halal !! Seriuusss?? "Ya.. Hallal" kata penjualnya lg sambil senyum. Alhamdulillah kami pun balik ke hotel dengan membawa 5 lapis roti kebab gratis eh Halal... :).


Hari ketiga di Madinah.
Pagi hari, seluruh rombongan Lazuardi jalan bareng di pelataran Masjid Nabawi
Foto bareng di samping Masjid
Pagi harinya setelah sarapan, Semua rombongan jalan mengelilingi Masjid Nabawi... Memuaskan mata melihat2 keindahan Masjid dan memuaskan jamaah untuk berofoto-foto dari pelataran Masjid. Kami semua terpesona dengan keindahan Masjid nabawi di pagi hari dimana semua payung-payungnya terbuka begitu memukau. Pas aku di sana, payung2 ini terbuka siang dan malam, apa karena tiap malam hujan yah di Madinah.. :).
Berfoto di samping makam Rosulullah (kubah hijau) sebelum pamitan pulang
Sampai akhirnya kami berhenti di luar Makam Rosul. Kembali semua jamaah memandang kubah hijau makam rosul tsb dengan linangan air mata. Terbayang kembali perjuangan rosul dan para sahabat untuk kami umatnya. Berat sekali rasanya berpisah dengan Rasul. Ya Rasul puntennnnn aku harus meninggalkamu karena kami harus melanjutkan perjalanan. Berat rasanya meninggalkanmu. Kami panjatkan kembali doa, shalawat dan salam kepada Rosul juga para sahabat dan keluarganya. Mohon pamit ya Rasul. Assalamualaika ya Rasulullah, ya Nabi Allah, ya habib Allah. Salam sejahtera bagimu ya Rasul, salam sejahtera bagi keluargamu dan sahabat sahabatmu ya Rasul. Ya Rasul, salam dari Bapak, salam dari mbak Tati, K Irzal, Arya dan Irgi.. juga salam dari Rina. Aku pamit ya Rasul...
Padang Pasir tempat Perang Badar
Semua jamaah pun kembali ke bus dan siap2 melanjutkan perjalanan ke Jedah.
Titik awal... Mulainya perang badar dari sini...
Dalam perjalan ke jeddah ini pun kami masih sempat diajak ziarah di Madinah yaitu ke Tempat Perang Badar, perang terbesar yg pernah dimenangkan oleh Rosulullah dengan kekuatan melawan musuh perbandingannya 1:10.
Tempat pemakaman Para Suhada perang Badar
Dan atas pertolongan Allah walaupun dengan kekuatan yg lebih sedikit, Rosul dan pasukannya bisa memenangkan perang Badar ini. Subahanallah, kalau melihat tempatnya yg padang pasir, nggak kebayang dulu gimana cara rosul berjuang ya...
Photo Masjid Badar.
Gimana caranya ngumpet dan menghindar serangan dari musuh di padang pasir yg tandus seperti ini. Two Tumbs Up buat Rosulullah dan para Suhada yg telah berjuang di perang Badar ini. Kemudian kami juga di bawa ke makam para Suhada yg meninggal di perang badar dan melihat masjid yg dibangun Rosul saat Perang Badar. Benar2 menambah kecintaan kami kepadamu ya Rosul.....